Pemain base ketiga San Diego Padres, Manny Machado dan San Diego Unified School District telah bekerja sama untuk kampanye layanan masyarakat tentang pentingnya kehadiran di sekolah, hal itu diumumkan pada hari Jumat.
Untuk membantu meningkatkan jumlah kehadiran, Padres akan menyediakan tiket kepada siswa, staf, dan keluarga di sekolah yang paling banyak meningkatkan kehadiran pada musim semi ini, salah satu sekolah dasar yang paling terkena dampak ketidakhadiran.
Setelah pandemi COVID-19, ketidakhadiran siswa yang berkepanjangan telah memberikan dampak yang sangat buruk bagi sekolah-sekolah di negara ini, terutama di sekolah-sekolah yang berada di wilayah yang kurang mampu. Secara lokal, tidak ada bedanya.
“Berada di lapangan setiap hari mengembangkan keterampilan saya sebagai pemain. Berada di kelas setiap hari mengembangkan keterampilan Anda sebagai siswa. Dengan cara ini kalian juga bisa mencapai impian kalian. Langit adalah batasnya,” kata Machado kepada siswa dalam PSA. “Jadi ingatlah untuk menjadi seperti seorang profesional, selalu pergi.”
Siswa sekolah dasar di setiap sekolah di San Diego Unified yang meningkatkan kehadiran akan memiliki kesempatan untuk mengikuti kesempatan pengundian tiket pertandingan Padres, demikian bunyi pernyataan distrik.
San Diego Unified School akan membagikan PSA selama kontes kehadiran sepanjang bulan Maret dan April. Hasilnya akan diumumkan pada bulan Mei.
“Agar siswa kami dapat berkembang, mereka harus bersekolah setiap hari,” kata Inspektur Lamont Jackson. “Ketika siswa kami berada di sekolah, mereka memiliki akses terhadap layanan akademis dan konseling, makanan bergizi gratis, dukungan dari teman-teman mereka dan dari staf sekolah yang peduli.
“Bahkan bagi pelajar termuda kita, penting untuk bersekolah secara teratur,” kata Jackson.
Penelitian yang dikutip oleh distrik tersebut menunjukkan bahwa hilangnya 10% taman kanak-kanak dikaitkan dengan kinerja akademik yang lebih rendah di kelas satu, terutama di kalangan siswa Latin, menurut organisasi nirlaba, Attendance Counts. Bagi siswa yang berasal dari keluarga kurang mampu secara sosial ekonomi, dampak akademis dari hilangnya 10% taman kanak-kanak dapat meluas hingga kelas lima.
COVID-19 dan penyakit lainnya, kebutuhan kesehatan mental, ketidakamanan perumahan dan pangan, kebutuhan transportasi yang tidak terpenuhi, dan inflasi, semuanya berkontribusi pada ketidakhadiran kronis, demikian pernyataan distrik tersebut.
Menurut distrik tersebut, “San Diego Unified berkomitmen untuk mengidentifikasi akar penyebab ketidakhadiran kronis, dan berupaya menerapkan solusi dan strategi untuk mendukung keluarga sehingga semua siswa dapat bersekolah secara teratur dan berkembang.”
–Layanan Berita Kota